A. RANGKUMAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya.
B. BAGAIMANA JIKA MANUSIA HIDUP TANPA KEINDAHAN?
Maka bila manusia yang hidup tanpa keindahan pada hakikatnya dia sudah mati. Keindahan bisa membuat kita gembira, bersyukur, dan lain-lain. Orang yang hidup tanpa keindahan pada realita maka dia akan cenderung kurang bersemangat. Oleh karena itu, dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam manusia dan keindahan.
C. CONTOH KEINDAH SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
· Keindahan Objektif
Menurut pendapat saya, teori objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah kualitas yang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. jadi, memang dalam bagian-bagian yang estetika terdapat dalam bagian bedah indah dan tergantung pada persepi setiap individu dalam memaknai suatu karya seni. Keindahan yang memang ada pada objeknya yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan benar-benar keberadaannya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya.
Contohnya: Gunung, pantai, danau, kebun, dan yang lainnya.
· Keindahan Subjektif
Menurut saya juga, teori subjektif adanya keindahan semata-mata. Tergantung pada penerapan dari si pengamat itu. Kalaupun seseorang menyatakan bahwa sesuatu benda memiliki nilai estetik, maka dapat diartikan seorang pengamat tersebut mempunyai pengalaman esetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Dan teori perimbangan tentang keindahan berhubungan dengan Bangsa Yunani Kuno bahwa hubungan-hubungan matematik yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran proposi ternyata dapat diwujudkan dalam benda-benda yang telah tersusun indah. Keindahan yang biasa ditinjau dari segi objek yang tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, namun dapat dirasakan dengan cara menghayatinya dalam hati.
Contoh: Sikap yang ditimbulkan oleh seseorang, dan suara.
Contoh: Sikap yang ditimbulkan oleh seseorang, dan suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar